Site icon LensaTenggara.com

DPRD Kendari Dukung Program Adiwiyata, Bentuk Kepedulian Lingkungan

DPRD Kendari Dukung Program Adiwiyata, Bentuk Kepedulian Lingkungan

Anggota Komisi III DPRD Kendari, Rajab Jinik

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pemerintah Kota Kendari kembali menggabungkan Program Adiwiyata di lingkup sekolah dasar dan menengah di Kota Kendari. Hal ini juga mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendari melalui Komisi III DPRD Kendari.

Anggota Komisi III DPRD Kendari, Rajab Jinik mengatakan, pihaknya memberi dukungan terhadap program adiwiyata yang kembali dilakukan oleh Pemkot. Mengingat adiwiyata menjadi program untuk mendorong kesadaran lingkungan kepada sejak dini.

“Adiwiyata atau juga dikenal sekolah hijau, kita harus dukung karena berkaitan lingkungan dan juga menjadi program pemerintah pusat,” jelas Rajab yang ditemui di Gedung DPRD Kendari, Senin (07/07/2025).

Berharap dengan adanya program adiwiyata di sekolah khususnya di tingkat dasar, bisa memberi edukasi kepada peserta didik terhadap pentingnya menjaga lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kendari terus mendorong peningkatan kesadaran lingkungan sejak dini melalui jalur pendidikan. Hal ini ditandai dengan dibukanya Sosialisasi Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) oleh Asisten III Administrasi Umum Setda Kota Kendari, Imran Ismail, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana pada, 4 Juli 2025 kemarin.

Bertempat di ruang rapat Sekretariat Daerah Kota Kendari, kegiatan ini dihadiri oleh para kepala sekolah SD dan SMP, serta camat dan lurah se-Kota Kendari. Program ini menjadi bagian penting dalam menyukseskan Sekolah Adiwiyata 2025, dengan misi membentuk budaya peduli lingkungan sejak bangku sekolah.

Dalam sambutannya, Asisten III Setda Kendari, Imran Ismail. menegaskan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah kecamatan, dan kelurahan dalam membentuk sekolah yang berbudaya lingkungan.

“Tidak cukup hanya dari sekolah. Dukungan pemerintah kecamatan dan kelurahan sangat menentukan keberhasilan gerakan ini,” ungkapnya.

Pemkot Kendari rapat terkait program adiwiyata.

Ia juga memaparkan tiga komponen utama dalam pelaksanaan PBLHS. Pertama, perencanaan gerakan PBLHS yang disusun berdasarkan laporan evaluasi diri sekolah (EDS). Kedua, pelaksanaan gerakan melalui integrasi dalam pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, serta pembiasaan siswa dalam hal pengelolaan sampah dan penanaman pohon. Ketiga, pemetaan dan evaluasi, yang dilakukan melalui pemberdayaan kader Adiwiyata di tiap sekolah.

Imran Ismail kembali mengajak seluruh kepala sekolah, camat, dan lurah untuk mengambil peran aktif dalam membangun kesadaran kolektif menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Lingkungan bersih dan sehat bukan hanya mimpi, tapi tanggung jawab bersama. Kita mulai dari sekolah sebagai pusat perubahan,” kata Imran.

Sementara itu, Kepala DLHK Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana, menuturkan, lewat gerakan ini, diharapkan dapat mencetak generasi muda yang sadar dan peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan tempat tinggalnya.

“Sosialisasi ini juga menjadi forum untuk menyamakan persepsi antara pemangku kebijakan tingkat kota dan pelaksana teknis di sekolah, sehingga implementasi program adiwiyata berjalan optimal dan berkelanjutan,” terang dia.

Untuk diketahui, program adiwiyata adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Tujuan utamanya ialah meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan hidup.

Program ini juga berupaya membentuk karakter siswa yang peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan sekitar.

Pemkot Kendari rapat terkait program adiwiyata.

Sekolah Adiwiyata dicirikan oleh lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, serta memiliki kurikulum yang berbasis lingkungan.

Pemkot Kendari sendiri melibatkan Camat dan Lurah dalam mensosialisasikan program Adiwiyata dan PBLHS, serta memastikan program berjalan di wilayah masing-masing

Secara keseluruhan, program Adiwiyata 2025 di Kota Kendari bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai agen perubahan dalam pelestarian lingkungan, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sekolah dan pemerintah daerah.

Adapun beberapa kegiatan PBLHS yakni program pengelolaan sampah (organik dan anorganik), sosialisasi pentingnya membuang sampah pada tempatnya, pemilahan sampah, pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, penanaman pohon dan penghijauan lingkungan serta penggunaan energi terbarukan. (Adv)

Exit mobile version