
LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Kabar duka menyelimuti dunia akademik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara. Rektor UHO, Prof Dr Armid SSi MSi MSc DSc, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (23/8/2025).
Informasi wafatnya Prof Armid pertama kali beredar luas di berbagai grup WhatsApp warga Kendari. Kepala Humas UHO Kendari, Sarman, membenarkan kabar tersebut.

“Ya benar,” singkat Sarman dikutip dari kendariinfo.com
Sosok Akademisi dan Pemimpin Kampus Hijau
Prof Armid baru saja dilantik sebagai Rektor UHO periode 2025–2029 pada Jumat (1/8/2025) di Graha Diktisaintek, Jakarta. Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Prof Togar Mangihut Simatupang, menggantikan Prof Muhammad Zamrun Firihu yang menjabat selama dua periode.
Sebelumnya, ia terpilih dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) yang berlangsung 16 Juni 2025. Dari 74 suara senat, Prof Armid unggul tipis dengan 31 suara, mengalahkan Prof Takdir (30 suara) dan Prof Ruslin (13 suara).
Baru-baru ini, pada 11 Agustus 2025, Prof Armid melantik 31 pejabat non struktural (tugas tambahan dosen) di lingkungan UHO. Itu menjadi pelantikan perdana sejak dirinya menjabat rektor. Dalam sambutannya kala itu, ia menegaskan bahwa arah pembangunan UHO harus menjadi perguruan tinggi yang berdampak, dengan tagline FAST sebagai acuan percepatan kinerja.
Kehilangan Besar bagi Dunia Akademik
Prof Armid dikenal sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) UHO Kendari. Sosoknya dianggap sebagai akademisi visioner yang mendorong UHO untuk lebih berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Kepergian Prof Armid meninggalkan duka mendalam bagi sivitas akademika UHO maupun masyarakat Sulawesi Tenggara. Pihak kampus hingga saat ini masih menunggu informasi resmi terkait penyebab dan prosesi pemakaman. (*)