LENSATENGGARA.COM – Fakta Kisah Cinta Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi yang Gugur Sebelum Menikah – Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean dikenal luas sebagai salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. Saat itu, Pierre bertugas sebagai ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution dan berperan penting dalam upaya penyelamatan sang jenderal.
Di balik pengabdian dan keberaniannya sebagai prajurit, tersimpan kisah pribadi yang jarang tersorot publik. Pierre Tendean juga memiliki cerita cinta yang tulus, namun harus berakhir tragis sebelum sempat berlabuh di pelaminan.
Pierre yang lahir pada 21 Februari 1939 dikenal sebagai perwira muda dengan karier yang menanjak. Wajah tampan, kecerdasan, serta kedisiplinannya membuatnya menjadi sosok yang disegani. Meski demikian, kehidupan pribadinya jauh dari sorotan, hingga akhirnya ia diperkenalkan dengan seorang gadis bernama Rukmini.
Kisah cinta tersebut ditulis dalam buku *“Sang Patriot Kisah Seorang Pahlawan Revolusi, Biografi Resmi Pierre Tendean”*, yang dikutip dari Sindonews. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa pertemuan Pierre dan Rukmini berawal dari peran dua sahabat Pierre, yakni Satrijo Wibowo dan Setijono Hadi.
Awalnya, Pierre enggan menjalin hubungan karena ingin fokus menjalani pendidikan dan tugas militernya di Yonzipur I. Namun pertemuan dengan Rukmini perlahan mengubah pandangannya.
Rukmini, yang akrab disapa Mimin, merupakan gadis berdarah Jawa asal Yogyakarta yang dibesarkan dalam keluarga religius. Ia dikenal santun, sederhana, dan taat beragama. Meski usianya terpaut delapan tahun lebih muda dari Pierre, kepribadiannya yang lembut namun tegas membuat Pierre jatuh hati.
Hubungan keduanya terjalin meski Pierre kerap berpindah tugas. Mereka juga memiliki kesamaan minat, khususnya di bidang olahraga. Namun, perbedaan keyakinan menjadi tantangan besar dalam perjalanan cinta mereka.
Rukmini, yang memegang teguh ajaran Islam, menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan dengan syarat Pierre bersedia berpindah agama. Demi cintanya, Pierre menyatakan kesiapannya memeluk Islam, meski keputusan tersebut sempat menimbulkan perdebatan dalam keluarganya.
Pada awal 1965, kedua keluarga bertemu di Yogyakarta untuk membicarakan rencana pernikahan yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 1965. Namun rencana itu tak pernah terwujud. Pada 1 Oktober 1965, Pierre diculik dan gugur dalam peristiwa G30S.
Kepergian Pierre meninggalkan duka mendalam bagi Rukmini. Ia membutuhkan waktu lama untuk bangkit sebelum akhirnya menikah pada 1972 dan membangun keluarga hingga dikaruniai anak dan cucu. Rukmini wafat pada 27 Juli 2019 di Klaten, Jawa Tengah.
Kisah cinta Pierre Tendean dan Rukmini menjadi sisi humanis dari seorang pahlawan bangsa, menggambarkan bahwa di balik pengorbanan besar bagi negara, tersimpan cerita cinta yang tak sempat disempurnakan oleh waktu.
5 Fakta Kisah Cinta Pierre Tendean
- Berawal dari Perkenalan Sahabat
Kisah asmara Pierre bermula ketika dua sahabat dekatnya, Satrijo Wibowo dan Setijono Hadi, memperkenalkannya dengan Rukmini. Meski sempat menolak, Pierre akhirnya bersedia bertemu. - Rukmini Dikenal Sebagai Gadis Religius
Rukmini berasal dari keluarga Islam yang taat dan dikenal aktif dalam lingkungan keagamaan. Kesalehan dan kesederhanaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi Pierre. - Terpaut Usia Delapan Tahun
Saat berkenalan, Rukmini masih duduk di bangku SMA, sementara Pierre telah menjadi perwira muda. Meski terpaut usia, keduanya menemukan kecocokan dalam karakter dan minat. - Pierre Siap Berpindah Agama Demi Cinta
Demi melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, Pierre menyatakan kesediaannya memeluk Islam, meski awalnya tidak mudah diterima oleh keluarganya. - Gugur Sebelum Hari Bahagia
Pierre dan Rukmini telah merencanakan pernikahan pada Desember 1965. Namun tragedi G30S pada 1 Oktober 1965 mengakhiri rencana tersebut untuk selamanya.




























