Songkok To Bone: Warisan Budaya Bone Sulawesi Selatan yang Mendunia

91
Songkok To Bone: Warisan Budaya Bone Sulawesi Selatan yang Mendunia
Songkok To Bone: Warisan Budaya Bone Sulawesi Selatan yang Mendunia

LENSATENGGARA.COM – Songkok Recca’ atau lebih dikenal dengan sebutan Songkok To Bone merupakan salah satu warisan budaya khas masyarakat Bone yang memiliki nilai sejarah dan filosofi mendalam.

Songkok ini dibuat dari serat pelepah daun lontar yang dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis: direcca-recca) hingga tersisa seratnya, sehingga menghasilkan tekstur unik dan kuat.

Menurut catatan sejarah, kemunculan Songkok Recca’ bermula pada masa perang antara Bone dan Tana Toraja (Tator) pada tahun 1683. Kala itu, pasukan Bone menggunakan songkok recca sebagai penanda identitas untuk membedakan diri dengan pasukan lawan.

BACA JUGA :  5 Wisata Budaya Sultra : Menyaksikan Keindahan Tradisi di Bumi Anoa

Pada masa pemerintahan Andi Mappanyukki, Raja Bone ke-31, songkok recca diberi pinggiran emas (pamiring pulaweng) yang menandakan strata sosial pemakainya. Namun seiring perkembangan zaman, songkok ini kini dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memandang status.

Tidak hanya masyarakat Bone, beberapa kabupaten lain di Sulawesi juga ikut memproduksi Songkok To Bone. Hal ini membuat keberadaan songkok recca semakin dikenal luas, bahkan mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia secara umum. Produk budaya ini menjadi bukti nyata cipta, rasa, dan karsa orang Bone yang terus hidup hingga sekarang.

BACA JUGA :  5 Cara dan Mudah Ubah Status Kawin di KTP Setelah Menikah

Songkok To Bone: Warisan Budaya Bone

Keistimewaan Songkok To Bone bukan hanya terletak pada bahan alami dan cara pembuatannya, tetapi juga pada nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Songkok ini kini tidak hanya dipakai dalam acara adat, tetapi juga menjadi pelengkap busana pada berbagai kegiatan resmi maupun keagamaan.

Dengan semakin dikenalnya Songkok To Bone, masyarakat Bone berharap warisan budaya ini dapat terus dilestarikan, dijaga keasliannya, dan dipromosikan hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.

Artikel ini dikutip dari sumber Facebook We Love Bone.