Dorong Energi Terbarukan, Ruksamin Targetkan Pabrik Gamal Beroperasi 2025

14
Dorong Energi Terbarukan, Ruksamin Targetkan Pabrik Gamal Beroperasi 2025
Ruksamin memaparkan potensi pohon gamal sebagai energi baru terbarukan dalam seminar nasional bertema "Kajian Strategi Energi dan Hilirisasi dalam Mendukung Pembangunan Nasional" di salah satu Hotel di Kendari, Selasa (20/5/2025). (Foto : Istimewa)

LENSATENGGARA.COM, KENDARIRuksamin memaparkan potensi pohon gamal sebagai energi baru terbarukan dalam seminar nasional bertema “Kajian Strategi Energi dan Hilirisasi dalam Mendukung Pembangunan Nasional” di salah satu Hotel di Kendari, Selasa (20/5/2025).

Mantan Bupati Konawe Utara dua periode ini menjelaskan bahwa konsep yang ia usung sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang tertuang dalam Asta Cita, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Selain itu, Ruksamin juga mendukung hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

“Pohon gamal adalah energi baru terbarukan yang bisa dijadikan bahan bakar industri untuk menggantikan bahan bakar fosil,” papar Ruksamin dalam seminar tersebut.

Ia menambahkan bahwa pohon gamal memiliki potensi besar sebagai bahan bakar industri, khususnya sebagai bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) dan co-firing PLTU. Pohon ini dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips, yang merupakan bahan bakar biomassa yang dapat digunakan di berbagai industri.

BACA JUGA :  Ruksamin Pimpin Delegasi PBB Sultra Hadiri Muktamar VI di Bali

Penggunaan biomassa gamal sebagai bahan bakar merupakan upaya untuk mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa.

“Jadi ini bukan hal baru, tetapi pemerintah sudah mengundang-undangkan terkait dengan energi biomassa tersebut,” jelas Ruksamin.

Selain itu, penggunaan biomassa juga akan menjawab tantangan dunia terkait perubahan iklim akibat pemanasan global. Budidaya pohon gamal juga disebut dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA :  Ruksamin Pimpin Delegasi PBB Sultra Hadiri Muktamar VI di Bali

“Kita menanam gamal, lingkungan jadi hijau, dan juga masyarakat memperoleh manfaat ekonomi. Budidaya gamal ini nyaris tak membutuhkan perawatan khusus, karena mudah tumbuh dan tahan terhadap hama. Asal batangnya tersentuh tanah, pasti tumbuh,” urai Ruksamin.

Ruksamin menargetkan pembangunan pabrik pengolah pohon gamal di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada Agustus 2025. “Insya Allah bulan Agustus 2025 kita sudah mulai pembangunan pabriknya. Mesin pengolah batang gamal, kita datangkan langsung dari China,” pungkasnya.

Seminar Nasional ini turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Kementrian ESDM RI Irwanuddin H.I Kulla, Tenaga Ahli Nuklir Kementrian ESDM RI Dr.Ir. Musri, M.T, Perwakilan PT Celebes Prof. Yuang Shang, Asrun Lio, Kadin Sultra, DPP APNI dan lain-lain. (*)