
LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) kembali menorehkan prestasi akademik dengan mengukuhkan delapan Guru Besar baru melalui Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yang digelar di Auditorium Mokodompit, Senin (6/10/2025).
Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Plt. Rektor UHO, Dr. Herman, S.H., LL.M., dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dewan guru besar, anggota senat, civitas academica, serta tamu undangan dari unsur pemerintah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Herman mengungkapkan rasa syukur atas bertambahnya jumlah Guru Besar di lingkungan UHO yang kini mencapai 153 orang, ditambah tiga lagi yang telah mendapat persetujuan dan tinggal menunggu SK pengangkatan, sehingga total akan menjadi 156 Guru Besar.
“Dan pada hari ini ada delapan rangkaian pengukuhan. Praktis, tahun ini sudah sebanyak 24 orang. Dari delapan yang dikukuhkan hari ini, dua berasal dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dua dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), satu dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), satu dari Fakultas Pertanian, serta dua dari Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL),” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, kedelapan Guru Besar yang dikukuhkan menyampaikan Orasi Ilmiah sesuai bidang keahlian masing-masing di hadapan para hadirin.
Berikut nama dan judul orasi ilmiah kedelapan Guru Besar yang dikukuhkan:
- Prof. Dr. Dra. Wa Kuasa Baka, M.Hum. – Guru Besar Kearifan Lokal Pembangunan Pertanian, dengan orasi berjudul “Dinamika Kearifan Lokal dalam Pembangunan Pertanian Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan Berbasis Budaya di Pulau Muna.”
- Prof. Dr. La Ino, S.Pd., M.Hum. – Guru Besar Ilmu Linguistik, dengan orasi “Pemanfaatan Ilmu Linguistik dalam Perevitalisasian Bahasa sebagai Upaya Pencegahan Kepunahan Bahasa.”
- Prof. Dr. Muh. Yani Balaka, S.E., M.Sc., Agr. – Guru Besar Ekonomi Kesejahteraan dan Lingkungan, dengan orasi “Transformasi Paradoks antara Pertumbuhan Ekonomi dan Degradasi Lingkungan.”
- Prof. Dr. Yohanes Boni, S.E., M.Si. – Guru Besar Ekonomi Pembangunan, dengan orasi “Inovasi Struktural Pembangunan Pertanian dalam Mengentaskan Kemiskinan Perdesaan Melalui Peningkatan Kinerja Usaha Tani.”
- Prof. Dr. Ir. H. Rahmad Sofyan Patadjai, M.S. – Guru Besar Sistem Budidaya Perairan, dengan orasi “Analisis Pertumbuhan, Produksi, dan Kualitas Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) pada Berbagai Habitat, Sistem, dan Metode Budidaya.”
- Prof. Dr. Ir. Kahirun, M.Si. – Guru Besar Perencanaan Pengelolaan Lahan dan Karakteristik DAS, dengan orasi “Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Karakteristik Ekohidrologi Daerah Aliran Sungai.”
- Prof. Dr. Faisal Danu Tuheteru, S.Hut., M.Si. – Guru Besar Silvikultur-Restorasi Hutan, dengan orasi “Biodiversitas dan Potensi Fungsi Mikoriza Arbuskula dalam Mendukung Restorasi Lahan Pascatambang Aspal di Pulau Buton.”
- Prof. Dr. Ir. Hj. Sitti Leomo, M.Si. – Guru Besar Fisika dan Konservasi Tanah, dengan orasi “Konservasi Lahan Pascatambang Berbasis Bahan Organik Cover Crops dan Teknik Fitoremediasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan.”
Acara ditutup dengan penandatanganan Pakta Integritas Guru Besar sebagai simbol komitmen terhadap integritas akademik dan tanggung jawab moral sebagai insan ilmiah.
Dengan pengukuhan ini, UHO resmi menambah deretan Guru Besar menjadi 24 orang sejak September 2025, memperkuat posisi universitas tersebut sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi yang terus berkembang di kawasan timur Indonesia. (*)



























