Musrenbang RPJMD Konawe Utara 2025–2029: Titik Awal Arah Pembangunan

8
Musrenbang RPJMD Konawe Utara 2025–2029: Titik Awal Arah Pembangunan
Musrenbang RPJMD Konawe Utara 2025–2029: Titik Awal Arah Pembangunan

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) secara resmi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 di Hotel Plaza Inn Kendari, Selasa (tanggal kegiatan tidak disebutkan).

Musrenbang ini dibuka oleh Bupati Konawe Utara dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari tingkat daerah hingga pusat. Acara juga diikuti secara virtual oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia yang bertindak sebagai narasumber utama.

Turut hadir Wakil Bupati Konut, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dari Dapil Konut-Konawe-Konkep, Kepala Perwakilan BPK dan BPKP Sultra, Ketua TP-PKK Konut, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, kepala instansi vertikal, camat, lurah, serta kepala puskesmas se-Konut.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Musrenbang RPJMD bukan sekadar forum formalitas, melainkan momentum penting untuk menentukan arah masa depan Konawe Utara yang berbasis pada kebutuhan lokal serta sejalan dengan arah pembangunan nasional dan provinsi.

“Kita adalah arsitek masa depan daerah ini. Kita tidak sedang merancang sekadar dokumen, melainkan membangun rumah besar bernama Konawe Utara, rumah yang kokoh di atas enam misi strategis: SDM unggul, infrastruktur terhubung, ekonomi produktif, pemerintahan inovatif, lingkungan lestari, dan budaya serta keagamaan yang hidup di nadi rakyatnya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Momen Kebersamaan, Wabup Konut Ikut Halal Bi Halal di Rujab Wagub Sultra

RPJMD 2025–2029, lanjutnya, merupakan peta jalan menuju Konawe Utara sebagai poros pertumbuhan Sulawesi Tenggara dan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya sinergi antara RPJMD daerah dengan RPJMN dan Asta Cita Presiden, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam, pembangunan desa, dan digitalisasi birokrasi.

“Kemajuan tidak dibangun sendiri. Ia lahir dari kolaborasi, bukan kompetisi,” ungkapnya. Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas wilayah di Sulawesi Tenggara sebagai kekuatan strategis yang belum dimaksimalkan.

Dalam kesempatan itu, Bupati menegaskan dukungan terhadap agenda hilirisasi nasional yang inklusif, serta mendorong peran aktif dunia usaha dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), di antaranya melalui pelatihan vokasi, beasiswa lokal, pemberdayaan UMKM, dan penguatan koperasi petani-nelayan.

Sejumlah program prioritas yang akan diakomodasi dalam RPJMD 2025–2029 turut dipaparkan, antara lain:

  • Perluasan Beasiswa Konasara bagi 2.000 mahasiswa per tahun, termasuk tunjangan buku dan uang saku bagi mahasiswa berprestasi.
  • Smart Classroom untuk seluruh sekolah dasar dan menengah di 13 kecamatan.
  • Dana Dusun sebesar Rp100 juta per tahun bagi setiap dusun.
  • Pelayanan perizinan online 100% dan peningkatan indeks daya saing daerah sebesar 20% dari baseline 2024.
  • Pembangunan Technopark pertanian serta kawasan industri pengolahan sawit dan tambang hilir.
  • Transformasi digital hingga tingkat desa dengan layanan publik berbasis elektronik.
  • Pengembangan 10 desa inovasi dan 5 desa wisata yang berjejaring secara nasional.
  • Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana, seperti tanggul sungai dan kolam regulasi berbasis ekowisata.
BACA JUGA :  Pemda Konawe Utara Peringati Hari Lahir Pancasila, 63 CPNS Terima SK

“Kami percaya, dengan niat baik dan kerja sama yang ikhlas, Konawe Utara akan menjadi poros kemajuan baru di Sulawesi Tenggara—rumah bersama bagi seluruh warganya, dan bagian penting dari Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Dalam forum tersebut, Bupati juga meluncurkan Aplikasi Kendali Konasara, sebuah sistem digital terintegrasi hasil inovasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Konawe Utara. (*)