Kasus DBD di Kendari Tertinggi di Sultra, DPRD Dorong Hidup Bersih

101
Anggota Komisi III DPRD Kendari, La Ode Ashar

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kendari menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) per Desember 2023 hingga awal Januari 2024. Menanggapi hal ini, DPRD Kendari mendorong kerjasama semua pihak dalam mengatasinya, dengan mengedepankan hidup bersih sebagai langkah utama.

Anggota Komisi III DPRD Kendari, La Ode Ashar, menekankan bahwa mengatasi lonjakan kasus DBD membutuhkan kerjasama semua pihak, baik masyarakat maupun instansi terkait. “Masing-masing pihak harus menjalankan tanggung jawabnya,” tegasnya.

KPU Sultra launching maskot dan jingle pilgub sultra 2024

“Namun, apapun yang dilakukan pemerintah jika masyarakat tidak menjaga kesehatan dan kebersihan, hasilnya akan sama saja,” imbuhnya.

Anggota Komisi III DPRD Kendari, La Ode Ashar
Anggota Komisi III DPRD Kendari, La Ode Ashar

Oleh karena itu, La Ode Ashar mengajak warga Kendari untuk mengantisipasi DBD dengan melakukan aksi pemberantasan nyamuk aedes aegypti. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Masyarakat juga diimbau untuk segera membersihkan genangan air di lingkungan sekitar rumah, tempat kerja, dan tempat sosial lainnya.

BACA JUGA :   Komandan Lanal Kendari Pamitan, Ketua DPRD Ucapkan Terima Kasih

“Kita harus lakukan langkah-langkah nyata secara bersama-sama demi menyelamatkan keluarga, tetangga, dan seluruh masyarakat,” kata La Ode Ashar.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengunjungi pasien DBD di RS Bahteramas Sultra. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa sejak Desember 2023 hingga awal Januari 2024, terdapat 396 penderita DBD di 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Kendari menjadi wilayah dengan kasus DBD terbanyak, yaitu 60% dari total kasus atau 260 dari 396 kasus.

BACA JUGA :   Sekwan Adriana Musaruddin Imbau ASN DPRD Kendari Tingkatkan Kedisiplinan

Sementara itu, Direktur Umum RSUD Bahteramas, Hasmudin, mengatakan bahwa sejak awal Januari, terdapat 64 pasien yang positif DBD.

Kasus DBD di Kendari Tertinggi di Sultra, DPRD Dorong Hidup Bersih
Direktur Umum RSUD Bahteramas, Hasmudin

“Sebagian pasien sudah sehat dan diperbolehkan pulang, namun saat ini masih ada 39 pasien yang dirawat, terdiri dari 15 anak-anak dan 24 orang dewasa,” terang Hasmudin.

Diketahui pula, satu pasien DBD yang meninggal adalah seorang balita berusia empat tahun.

Kasus DBD di Kendari menjadi perhatian serius dan membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak. Penerapan hidup bersih dan pemberantasan nyamuk aedes aegypti menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. (Adv)