
LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari merayakan Dies Natalis ke-44 dengan penuh semangat refleksi dan evaluasi demi memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi unggulan dan berdaya saing global. Perayaan ini ditandai dengan Rapat Senat Luar Biasa yang digelar di Auditorium Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Selasa (19/8/2025).

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, serta sejumlah tokoh penting di Sultra.
Komitmen Global Berakar pada Kearifan Lokal
Dalam sambutannya, Rektor UHO Prof. Armid menegaskan bahwa tema Dies Natalis tahun ini, “Inovasi Berkelanjutan Menuju UHO Global”, mencerminkan komitmen universitas dalam membangun lingkungan pendidikan yang bermutu, adil, dan berkelanjutan.
“Tema ini mendorong pengembangan penelitian serta inovasi yang berakar pada kearifan lokal, namun tetap berorientasi global,” ujarnya.
Rektor juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk bergandeng tangan mewujudkan UHO sebagai perguruan tinggi maju dan unggul dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam pengembangan wilayah pesisir, kelautan, dan pedesaan.
Capaian Akreditasi dan Pengakuan Internasional
Saat ini, UHO memiliki 114 program studi yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan. Di antaranya terdapat tiga program doktoral dengan capaian membanggakan, yakni Ilmu Pertanian berakreditasi Unggul, Ilmu Manajemen berakreditasi A, serta Ilmu Ekonomi berstatus Baik Sekali.
Selain itu, UHO juga memiliki 24 program magister, empat program profesi (Dokter, Apoteker, PPG, dan Ners), 70 program sarjana, serta lima program diploma.
Dari sisi akreditasi, 33 prodi (28,95%) telah berstatus Unggul, 6 prodi (5,26%) berakreditasi A, 35 prodi (30,7%) berstatus Baik Sekali, 27 prodi (23,68%) terakreditasi B, dan 13 prodi (11,4%) berstatus Baik.
Tak hanya di tingkat nasional, sejumlah program studi UHO juga telah meraih pengakuan internasional. Prodi Manajemen dan Akuntansi FEB memperoleh akreditasi IBA Jerman, sementara Prodi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Profesi Apoteker mengantongi akreditasi internasional dari LAM-PTKes.
Adapun Prodi Pendidikan Biologi dan Matematika FKIP berhasil meraih akreditasi ASIIN Jerman. Beberapa prodi lainnya, seperti Budidaya Perairan, Ilmu Kelautan, Agribisnis, Agroteknologi, dan Ilmu Peternakan, saat ini tengah dalam proses akreditasi internasional.
Ajakan untuk Bersinergi
Menutup sambutannya, Prof. Armid menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun universitas.
“Saya mengajak kita semua bahu membahu, bekerja, membangun, serta menjaga universitas yang kita cintai ini, sebagai bentuk pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (*)