Kampus STMIK Bina Bangsa Kendari Ungkap Alasan Keterlambatan Verifikasi Data Alumni di PDDikti

8
Kampus STMIK Bina Bangsa Kendari Ungkap Alasan Keterlambatan Verifikasi Data Alumni di PDDikti
Kepala Program Studi (Kaprodi) Sistem Komputer, La Ode Bakrim, saat melakukan konfrensi pers, Kamis (8/5/2025).

LENSATENGGARA.COM,KENDARI – Polemik terkait belum terdaftarnya sejumlah alumni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Bangsa Kendari di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) akhirnya terjawab. Pihak kampus melalui Kepala Program Studi (Kaprodi) Sistem Komputer, La Ode Bakrim, menjelaskan alasan di balik keterlambatan tersebut.

La Ode Bakrim mengungkapkan bahwa alumni yang datanya belum terverifikasi sebagian besar merupakan lulusan tahun 2010 ke atas. Ia menegaskan bahwa proses verifikasi data memerlukan waktu dan dilakukan secara bertahap per angkatan.

“Semua itu ada prosesnya, tidak bisa langsung hari ini proses dan langsung tampil. Verifikasi data dilakukan bertahap, per angkatan,” ujar La Ode Bakrim pada Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, Bakrim menjelaskan bahwa proses verifikasi melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap berbagai dokumen penting, mulai dari formulir pendaftaran, bukti pembayaran, hingga dokumen akademik seperti Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS).

BACA JUGA :  STMIK Bina Bangsa Kendari Wisuda Ratusan Sarjana Baru

Menurutnya, salah satu penyebab utama lambatnya proses ini adalah jumlah data mahasiswa yang sangat banyak dan perlu diverifikasi satu per satu. “Kalau hanya satu orang, mungkin bisa cepat. Tapi kalau 100 sampai 200 mahasiswa, tentu memerlukan waktu,” jelasnya.

Hingga saat ini, diperkirakan sekitar 200 alumni STMIK Bina Bangsa Kendari belum terdata di PDDikti. Kondisi ini menyebabkan mereka belum dapat mengikuti wisuda maupun mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena belum memiliki ijazah yang sah. Namun, pihak kampus memberikan jaminan bahwa seluruh data alumni akan terakomodasi.

“Dunia pendidikan tidak seperti beli barang, ada prosesnya. Kalau sistem pelaporan tertutup, data tidak bisa dimasukkan, Insya Allah tahun ini semua bisa selesai,” tegas Bakrim.

STMIK Bina Bangsa telah mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi langsung dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) untuk menyiapkan data fisik dan digital guna mempercepat proses verifikasi. Bahkan, proses verifikasi untuk angkatan 2022 sudah mulai berjalan dan akan dilanjutkan ke angkatan-angkatan sebelumnya secara bertahap.

BACA JUGA :  BEM STMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Tuduhan Mafia Pendidikan

Meskipun demikian, pihak kampus memastikan bahwa isu ini tidak akan mempengaruhi akreditasi institusi maupun jumlah pendaftar mahasiswa baru. Dengan dua program studi yang ada, STMIK Bina Bangsa Kendari masih stabil menerima antara 200 hingga 400 mahasiswa baru setiap tahunnya.

“Yang penting datanya lengkap. Kalau ada kesalahan seperti jenis kelamin atau angkatan, perbaikannya pun harus melalui proses resmi, tidak bisa sembarangan,” tutup Bakrim.

STMIK Bina Bangsa Kendari berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh proses verifikasi data alumni pada tahun 2025. Pihak kampus juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa atau alumni yang merasa datanya belum terdaftar di PDDikti untuk segera melapor kepada pihak kampus agar dapat segera ditindaklanjuti. (*)