Pemkot Kendari Launching Kampung Anak Sejahtera di Kendari Barat

138
Pemkot Kendari Launching Kampung Anak Sejahtera di Kendari Barat
Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) meluncurkan program Kampung Anak Sejahtera di Kecamatan Kendari Barat pada Rabu (7/2/2024). (Foto : Istimewa)

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) meluncurkan program Kampung Anak Sejahtera di Kecamatan Kendari Barat pada Rabu (7/2/2024).

Pj. Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, yang hadir dalam acara peluncuran tersebut menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak.

KPU Sultra launching maskot dan jingle pilgub sultra 2024

“Ini sangat luar biasa, mungkin di Indonesia baru beberapa yang membentuk Kampung Anak Sejahtera ini, ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya dalam rangka mencegah stunting,” ujarnya.

BACA JUGA :   Bappeda Kendari Gelar Musrenbang Penyusunan RKPD 2025

Yusup berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara dalam mewujudkan kesetaraan gender dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Fitriani Sinapoy mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengefektifkan pelaksanaan strategi pengarustamaan gender secara lebih konkrit dan terarah.

Hal ini akan memperkuat peran pemerintah dalam mewujudkan 4 aspek, yaitu aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang dimana akan dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki serta berkontribusi pada terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender.

BACA JUGA :   Panen Jagung dan Bantuan Beras Warnai Upaya Pemkot Kendari Kendalikan Inflasi

“Kemudian ini juga untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan anak dan kesehatan reproduksi perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan tumbuh kembang yang optimal dan membuka akses pangan yang layak bagi anak,” ujarnya. (*)