Stabilitas Harga Bahan Pokok Jadi Kunci Penurunan Inflasi di Sultra

19
Stabilitas Harga Bahan Pokok Jadi Kunci Penurunan Inflasi di Sultra
Stabilitas Harga Bahan Pokok Jadi Kunci Penurunan Inflasi di Sultra. (Foto : Istimewa)

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mencetak prestasi gemilang dalam pengendalian inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Sultra pada September 2024 tercatat sebesar 1,06 persen (yoy), menempatkan provinsi ini sebagai salah satu daerah dengan inflasi terendah di Indonesia.

Penjabat Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini.

Pj. Gubernur Sultra mengungkapkan bahwa penurunan inflasi ini menunjukkan keberhasilan Pemprov dalam menjaga kestabilan harga di daerah tersebut, terutama dalam beberapa bulan terakhir. Jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 1,62 persen, terjadi penurunan sebesar 0,56 persen.

“Namun demikian, penurunan ini bukan berarti tantangan ekonomi di Sultra telah usai. Fluktuasi harga tetap perlu diwaspadai, terutama yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat,” ungkap Pj. Gubernur.

BACA JUGA :  Ali Mazi Gelar Ekspose 5 Tahun Aman dan Sampaikan Salam Perpisahan
Faktor Penyebab Penurunan Inflasi

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan inflasi di Sultra antara lain:

Deflasi Bulanan: Penurunan harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit, terong, dan beras pada bulan September memberikan kontribusi signifikan terhadap deflasi bulanan sebesar -0,20 persen (mtm).

Stabilitas Pasokan: Ketersediaan pasokan bahan pokok yang cukup di pasar juga turut membantu menjaga stabilitas harga.

Koordinasi Antar Instansi: Kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga menjadi kunci keberhasilan.

Meskipun telah berhasil menekan inflasi, Pj. Gubernur mengingatkan bahwa tantangan masih ada di depan mata. Fluktuasi harga global dan faktor-faktor lainnya dapat berpotensi meningkatkan inflasi di masa mendatang.

BACA JUGA :  PJ Gubernur Sultra Dianugerahi Gelar Adat "Kolakino Liwu Pancana" di Buton Tengah
Rincian Inflasi Tiap Kabupaten/Kota

Inflasi di Sultra bervariasi antar kabupaten/kota. Kabupaten Kolaka mencatat inflasi tertinggi dengan angka 1,74 persen (yoy), sementara Kabupaten Konawe mencatat inflasi terendah sebesar 0,43 persen (yoy).

Langkah-langkah Selanjutnya

Untuk menjaga stabilitas harga ke depannya, Pemprov Sultra akan terus melakukan berbagai upaya, antara lain:

Pemantauan Harga: Melakukan pemantauan harga secara intensif di pasar-pasar tradisional dan modern.
Stabilisasi Pasokan: Memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok yang cukup dan lancar.
Sosialisasi: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga stabilitas harga.
Kerjasama dengan Pihak Terkait: Memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat, pelaku usaha, dan masyarakat. (*)